coba klik deh :)

Bisnis pulsa murah nih

cari-cari bisnis pulsa murah, eh nemu ini, buka deh. pelajari n daftar segera :) Pulsa Murah

Jumat, 13 April 2012

Metode Pengajaran Bahasa dan Sastra


PENGANTAR
           
Bahasa tentu saja mempunyai peran yang sangat besar bagi kehidupan kita. Dengan bahasalah kita berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, baik lisan maupun tulisan. Jika begitu apa itu bahasa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66) bahasa diartikan sebagai  sistem lambang bunyi  berartikulasi  yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional  yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Ada pula Kridalaksana (1993:21) mengartikannya sebagai berikut:
sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dari pandangan ahli linguistik, seperti Kridalaksana di atas, bahasa ditekankan sebagai sebuah sistem lambang.
            Jalaludin Rakhmat (1992:269), seorang pakar komunikasi, melihat bahasa dari dua sisi yaitu sisi formal dan fungsional.  Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dibuat menurut tata bahasa. Sedangkan secara fungsional, bahasa diartikan  sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan.
Pemahaman bahwa bahasa sebagai alat komunikasi, juga didukung oleh seorang sosiolinguis  bernama Ronald Wardhaugh. Ia menyatakan bahwa bahasa adalah A System of aribtrary vocal symbols used for human communication.
Dari beberapa pengertian di atas, ternyata bahasa juga dibahas dari semua bidang ilmu. Ada yang menitikberatkan pada sistem bunyi, ada pula yang menitikberatkan sebagai alat, dan ada pula yang mengutamakan komunikasi. Namun, bagaimanapun pengertian tentang bahasa itu sendiri, bahasa tetap pada hakikat yang sama, yaitu alat komunikasi.
Hakikat bahasa adalah ciri atau sifat hakiki terhadap bahasa itu dan sifat yang tetap melekat pada bahasa adalah komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa merupakan alat yang paling baik, paling sempurna dibandingkan dengan alat komunikasi lainnya.
Bahasa sebagai alat komunikasi menunjang segala kegiatan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita menggunakan sebuah alat, yaitu bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan diri seseorang. Komunikasi yang dilakukan tidak hanya secara verbal semata, tidak hanya sekedar menyampaiakan suatu gagasan kepada orang lain, tetapi komunikasi juga bisa berupa non-verbal dan dipahami atau tidaknya apa yang kita sampaikan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi.
Selain media komunikasi, bahasa juga berperan dalam pengetahuan. Tanpa adanya bahasa, Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tidak dapat tumbuh dan berkembang. Pada kenyataan yang dapat kita lihat saat ini, karena keluwesan sebuah bahasa, bahasa itu dapat menjadi sarana komunikasi masyarakat modern. 

















BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI


Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. (Dardjowidjojo, 2003: 16)
            Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1) memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Manusia tidak menguasai suatu bahasa secara instingtif dan naluriah melainkan belajar. Tanpa belajar, manusia tidak akan dapat berbahasa. Fungsi terpenting dari bahasa adalah bahasa sebagai alat komunikasi dan juga interaksi. Bahasa juga sebagai media untuk mempererat hubungan antar manusia dalam komunitasnya, dari komunitas  kecil seperti keluarga, sampai komunitas besar seperti negara. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer (manasuka), yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya.
Kata komunikasi mencakup makna mengerti dan berbicara, mendengar dan membasal tindak. Dengan begitu komunikasi berarti mengungkapkan dan menerima pesan baik itu dengan berbicara, mendengar, menulis, atau membaca. Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1981:225) dikatakan:
Communication is a process by which information is exchange between individuals through a common system of symbols, sign, or behaviour. (komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara individual melalui simbol, tanda atau tingkah laku yang umum)
Komunikasi yang berlangsung bisa dua arah, bisa pula searah. Dalam berkomunikasi ada tiga komponen dalam proses komunikasi, yaitu pihak yang berkomunikasi, informasi yang dikomunikasikan, dan alat yang digunakan dalam komunikasi.
Dengan komunikasi kita mempelajari serta mewarisi budaya nenek moyang kita maupun yang sezaman dengan kita. Nabi Muhammad Saw. telah sangat lama meninggal tetapi ajaran-ajarannya berhasil dikomunikasikan kepada umat manusia yang ada pada masa sekarang. Buku-buku pengetahuan hasil dari para pemikir pada masa lampau juga mengkomunikasikan pikirannya kepada orang-orang yang akan lahir di masa datang.  Dua contoh di atas dapat dijadikan bukti bahwa komunikasi sebagai jembatan.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu yaitu, ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Komunikasi yang kita lakukan tidak akan sempurna bila ekspresi diri yang kita tunjukkan tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dalam hal komunikasi, pembaca atau pendengar menjadi perhatian utama kita.
            Pada saat kita berkomunikasi menggunakan bahasa, kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan dimengerti atau tidak oleh lawan bicara. Apakah bahasa yang digunakan tepat pada tempatnya dan apakah bahasa itu komunikatif atau tidak. Misalnya pada kata ‘diksi’ yang lebih akrab dipahami oleh orang akademisi sastra, namun kata ‘pemilihan kata’ mudah dimengerti oleh masyarakat umum. ‘Diksi’ lebih sulit dipahami dibandingkan dengan ‘pemilihan kata’. Dengan kata lain ‘pemilihan kata’ dianggap lebih komunikatif dibandingkan ‘diksi’ karena bersifat lebih umum.
            Bahasa sebagai alat komunikasi juga mempunyai beberapa peran, yaitu:
1.      Sebagai alat untuk berinteraksi dengan sesama.
2.      Mencerminkan tingkat pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin arif pula bahasanya.
3.      Menunjukkan wibawa. Seorang pemimpin tentu harus menggunakan bahasa yang baik agar dihargai oleh bawahannya.
4.      Sebagai kekuatan hukum. Seseorang yang pandai berbahasa bisa melakukan pembelaan diri bahkan melepaskan diri dari kasusnya.
5.      Menarik pelanggan.
6.      Menunjukkan status sosial seseorang.

Bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan hendaknya disampaikan dengan cara yang benar. Penyampaian yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek :
(1) tata bunyi (fonologi)
(2) tata bahasa (kata dan kalimat)
(3) kosa kata (termasuk istilah)
(4) ejaan
(5) makna
Untuk mengkomunikasikan sebuah bahasa haruslah baik dan benar serta komunikatif. Bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita dan efektif. Sedangkan bahasa yang benar tergambar dalam penggunaan kalimat-kalimat yang gramatikal, yaitu kalimat-kalimat yang memenuhi kaidah tata bunyi, tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. (Dendy Sugondo, 1999 : 21)







SIMPULAN

            Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan interaksi. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal yang bersifat arbitrer yang diperkuat oleh gerak badaniah yang nyata. Bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal dan makna.
            Kata komunikasi mencakup makna mengerti dan berbicara, mendengar dan membalas tindak. Dalam berkomunikasi ada tiga komponen, yaitu pihak yang berkomunikasi, informasi yang dikomunikasikan, dan alat yang digunakan untuk berkomunikasi.
            Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai beberapa peran, yakni sebagai alat untuk berinteraksi dengan sesama, mencerminkan tingkat pendidikan seseorang, menunjukkan wibawa, sebagai kekuatan hukum, menarik pelanggan, dan menunjukkan status sosial seseorang.
            Bahasa sebagai alat komunikasi hendaknya disampaikan dengan cara yang benar. Yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa. Empat hal yang perlu diperhatikan yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Kriteria untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa, kosa kata, ejaan, dan makna.
            Untuk mengkomunikasikan sebuah bahasa haruslah baik dan benar serta komunikatif. Bahasa yang baik itu bernalar sedangkan bahasa yang benar tergambar dalam penggunaan kalimat-kalimat yang gramatikal.






DAFTAR PUSTAKA


Aldila, Dwiko. 2011. Peranan Bahasa Sebagai Alat Komunikasi. http://dwiko-            aldila.blogspot.com/2011/12/peranan-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html. 23        Februari 2012
AnneAhira.com. Peran Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi.           http://www.anneahira.com/bahasa-17353.htm. 23 Februari 2012
BaTIK FKIP Uninus. 2008. PENGERTIAN DAN HAKIKAT BAHASA.      http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=6. 21          Februari 2012
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. SOSIOLINGUISTIK: Perkenalan Awal. Jakarta:           Rineka Cipta
Dardjowidjojo, Soenjono dan Unika Atma Jaya. 2003. PSIKOLINGUISTIK: Pengantar    Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
FachriOks. 2011. Fungsi dan Contoh Bahasa Sebagai Alat Komunikasi.             http://fachrioks.wordpress.com/2011/10/30/fungsi-dan-contoh-bahasa-sebagai-alat-            komunikasi/. 23 Februari 2012

Hidayatullah, Syarif. 2009. APA BAHASA ITU? Sepuluh Pengertian Bahasa Menurut       Para Ahli. http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-        pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/. 26 Februari 2012

Khairilusman. 2011. Hakikat dan Fungsi Bahasa.     http://khairilusman.wordpress.com/2011/11/12/hakikat-dan-fungsi-bahasa/. 21       Februari 2012
RN, Herman. 2009. Hakekat Bahasa dan Fungsinya.            http://lidahtinta.wordpress.com/2009/09/24/hakekat-bahasa-dan-fungsinya/. 23      Februari 2012
Samsuri. 1991. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar