Revolusi dan Kebimbangan Pada
Novel Belenggu dan Dr. Zhivago
Tema dan penokohan dalam sebuah karya sastra, novel
khususnya, menjadi unsur instrinsik yang membangun karya tersebut. Belenggu karangan Armin Pane dan Dr. Zhivago karangan Boris Pasternak mempunyai kesamaan dalam hal tema
dan keadaan psikologi tokoh walaupun kedua novel ini berbeda secara geografis.
Novel Belenggu karya Armin Pane
berlatar belakang timur sedangkan Dr.
Zhivago karya Boris Pasternak berlatar belakang barat.
Untuk penokohan, ada beberapa hal yang menarik bagi saya
dalam tokoh Zhivago dan Tono. Zhivago dan Tono, mereka sama-sama berprofesi
sebagai seorang dokter. Selain kesamaan dalam hal profesi, mereka juga
sama-sama mengalami rasa bimbang terhadap seorang perempuan. Dalam novel Belenggu rasa bimbang yang dialami tokoh
Tono dapat dilihat secara jelas. Tono menikahi seorang perempuan bernama Tini
bukan karena cinta tetapi karena Tini adalah seorang perempuan yang cantik dan
pintar. Karena itu Tono menjadi cuek kepada Tini. Hal itu berdampak buruk bagi
rumah tangga mereka terlebih setelah Yah, perempuan masa lalu Tono, datang
kembali. Keperempuanan yang ada pada diri Yah membuat Tono jatuh cinta kembali.
Di sinilah timbul kebimbangan Tono. Dia harus memilih antara Yah dan Tini.
Namun diakhir cerita Tono malah kehilangan dua-duanya.
Cerita yang sama juga terdapat pada pada Dr. Zhivago.
Dalam cerita diceritakan Yuri dikirim untuk tinggal bersama paman dan bibinya.
Saat tinggal bersama paman dan bibinya, Yuri jatuh cinta kepada Tonya,
sepupunya. Namun saat suatu hari Yuri bertemu Lara, Yuri juga merasakan
perasaan yang sama. Di sinilah letak kebimbangan yang ada pada Zhivago. Sama
seperti Tono, Zhivago juga harus memilih salah satu dari dua perempuan yang dia
cintai. Akhirnya Zhivago menikahi Tonya. Suatu hari Zhivago kembali bertemu
Lara yang kini menjadi seorang perawat ketika perang. Dari pertemuan itu mereka
jatuh cinta. Namun saat perang telah selesai Zhivago kembali pada Tonya.
Setelah
kesamaan dalam penokohan kini saya akan melihat kesamaan kesua novel itu dalam
hal tema. Tema kedua novel ini sama-sama bertemakan revolusi. Belenggu melakukan revolusi terhadap
budaya tradisional yang dirasa kurang bebas
dan Dr. Zhivago mengalami revolusi secara individual dan umum sedangkan.
Walaupun Belenggu sebuah novel yang berlatar beakang timur namun gagasa-gagasan
yang ada dalam cerita tersebut memperlihatkan adanya budaya barat yang
mempengaruhinya. Ada sebuah artikel di blog yang saya baca mengenai Belenggu, yaitu:
Tineke
Hellwig, dalam karyanya yang meneliti citra perempuan dalam sastra Indonesia,
memulai ulasannya dengan mengupas tiga karya sastra yang lahir sebelum
kemerdekaan Indonesia, yakni Layar
Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana, 1937), Merantau ke Deli (Hamka, 1939), dan Belenggu (Armijn Pane, 1940). Ketiga penulis terkemuka ini
menurut Hellwig termasuk generasi awal yang mengenyam pendidikan Barat, yang
juga terlibat dalam perdebatan tentang modernitas dan modernisasi di Indonesia.
Karena itulah, dalam karya-karya mereka terdapat refleksi dan diskusi tentang
pengaruh modernitas yang mulai masuk ke Indonesia atau tabrakan-tabrakan yang
keras antara apa yang disebut sebagai “modern dan tradisional”, “Barat dan
Timur”, “kodrat dan hak asasi”, dan terutama “individualitas atau independensi
dan ketergantungan” (Swastika, 2004). (Musthafa, M, Senjakala keluarga dan Belenggu, Wednesday, 30 July 2008, http://rindupulang.blogspot.com/2008/07/senjakala-keluarga-dan-belenggu.html), (8 April 2011)
Tini, perempuan modern yang tidak ingin terbelenggu dalam kehidupan rumah
tangga dan ingin memiliki banyak kegiatan di luar rumah sekalipun sudah menjadi
seorang istri. Berbeda dengan Yah, perempuan yang suka membaca dan menjadi
salah satu korban kawin paksa. Dan Tono yang berprofesi sebagai seorang dokter.
Ketiga tokoh yang dapat dikatakan berilmu pengetahuan ini merupakan sebuah
perubahan dari novel sebelum-sebelumnya yang dianggap tidak mendidik, dalam hal
ini tidak tidak berasal dari sosial yang berilmu.
Kemudian kutipan bahwa Tono ingin Tini menjadi seperti Yah yang berlutut
membukakan tali sepatu dan kutipan perempuan berhak menyenangkan hati dan
pikiran, merupakan salah satu contoh perbedaan budaya barat dan timur. Yah yang
masih berlatar belakang timur dan Tini yang sudah dipengaruhi oleh budaya barat
yang masuk dan pengungkapan perselingkuhan merupakan sebuah revolusi yang
digambarkan Armin pane dalam Belenggu.
Itulah sedikit pemaparan saya tentang kesamaan tokoh dan
kesamaan tema yang ada dalam novel Belenggu dan Dr. Zhivago.




0 komentar:
Posting Komentar